Setiap 5 Oktober setiap tahunnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu merayakan hari jadinya. Ditahun ini, TNI merayakan HUT ke-75 dengan sangat berbeda yakni ditengah pandemi Covid-19. Namun, siapa sangka jika TNI sendiri memiliki sejarah panjang seiring perkembangan Indonesia sejak mencapai kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Adapun peringatan penting yang akan ditetapkan Dirgahayu TNI adalah terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat atau TKR pada 5 Oktober 1945.
Selain itu, ada beberapa momentum bersejarah lainnya yang mengisi perjalanan TNI hingga besar seperti sekarang. Tidak ada salahnya bukan mengenal sejarah TNI yang dibentuk mulai dari TKR hingga menjadi tiga angkatan (TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara) seperti saat ini.
Sebelum bernama TNI seperti sekarang, ada beberapa nama yang dijadikan pengenal keberadaan TNI, seperti ABRI atau Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, atau lainnya. Berikut petikan sejarah penting TNI mulai dari awal pembentukannya hingga seperti sekarang.
1. Berawal dari TKR
Walaupun 5 Oktober ditetapkan sebagai ulang tahun TNI, namun sejatinya baru sejak 1959 tanggal tersebut mulai diperingati sebagai HUT TNI. Tanggal 5 Oktober ditetapkan karena pada tanggal tersebut mulai dibentuknya TKR, tepatnya 5 Oktober 1945.
Walaupun 5 Oktober ditetapkan sebagai ulang tahun TNI, namun sejatinya baru sejak 1959 tanggal tersebut mulai diperingati sebagai HUT TNI. Tanggal 5 Oktober ditetapkan karena pada tanggal tersebut mulai dibentuknya TKR, tepatnya 5 Oktober 1945.
Namun, sebenarnya TKR sudah dirintis sejak 23 Agustus 1945 tapi dengan nama yang berbeda, yakni BKR atau Badan Keamanan Rakyat. Adapun tujuan dari dibentuknya BKR yakni demi menjaga Indonesia setelah meraih kemerdekaan. Saat itu, posisi BKR masih di bawah komando Komite Nasional Indonesia (KNI), organisasi ini ada di tiap daerah.
2. Disetujui Presiden Soekarno
Ide membuat wadah militer dalam bentuk tentara nasional mulai muncul. Ide itu dirasa perlu untuk meningkatkan fungsi BKR menjadi lebih luas. Disepakati oleh mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA), Heiho dan KNIL yang dulunya tergabung dalam BKR. Presiden Soekarno yang lebih memilih jalan diplomasi daripada peperangan sempat tak merestui keinginan itu. Akan tetapi, ia pun merestui pembentukan angkatan perang yang diberi nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945.
Ide membuat wadah militer dalam bentuk tentara nasional mulai muncul. Ide itu dirasa perlu untuk meningkatkan fungsi BKR menjadi lebih luas. Disepakati oleh mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA), Heiho dan KNIL yang dulunya tergabung dalam BKR. Presiden Soekarno yang lebih memilih jalan diplomasi daripada peperangan sempat tak merestui keinginan itu. Akan tetapi, ia pun merestui pembentukan angkatan perang yang diberi nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945.
3. Kepala Staf TKR Pertama
Selain itu, latar belakang dibentuknya TKR adalah karena kedatangan tentara sekutu ke Indonesia. TKR menjadi angkatan pertama yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia. Lantas, orang yang pertama menjadi pimpinan TKR?.
Selain itu, latar belakang dibentuknya TKR adalah karena kedatangan tentara sekutu ke Indonesia. TKR menjadi angkatan pertama yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia. Lantas, orang yang pertama menjadi pimpinan TKR?.
Mantan Perwira Walikota KNIL Oerip Soemohardjo ditunjuk untuk menjadi Kepala Staf TKR dan membukakan keberadaan TKR. Oerip Soemohardjo langsung mewujudkan Markas Besar Umum di Yogyakarta sebagai markas tertinggi TKR. Dibentuk TKR Jawatan Penerbangan untuk melengkapi sektor udara. BPR Laut juga mengubah namanya menjadi TKR Laut.
4. TKR Menjadi TRI
Pada 7 Januari 1946, nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (TKR). Di tahun yang sama, nama itu kemudian berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk mendukung standar organisasi militer internasional.
Pada 7 Januari 1946, nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (TKR). Di tahun yang sama, nama itu kemudian berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk mendukung standar organisasi militer internasional.
5. Lahirnya TNI
Demi kosong baris-barisan bersenjata lain ke dalam wadah militer nasional, nama TRI diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 15 Mei 1947.
Demi kosong baris-barisan bersenjata lain ke dalam wadah militer nasional, nama TRI diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 15 Mei 1947.
6. Menjadi ABRI
Kemudian, pada tahun 1962, upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi di bawah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Penyatuan ini dilakukan untuk efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan dan pengaruh dari kelompok politik tertentu. Situasi Indonesia yang memanas pada akhir abad ke-20 juga mempengaruhi keberadaan ABRI. Pada 1 April, ABRI resmi berpisah dengan Polri.
Kemudian, pada tahun 1962, upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi di bawah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Penyatuan ini dilakukan untuk efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan dan pengaruh dari kelompok politik tertentu. Situasi Indonesia yang memanas pada akhir abad ke-20 juga mempengaruhi keberadaan ABRI. Pada 1 April, ABRI resmi berpisah dengan Polri.
7. Kembali Jadi TNI
Pada Harian Kompas edisi 1 April 1999 mengungkap, tempat kejadian ini terjadi pelimpahan otoritas atas pembinaan operasional Polri dan Mabes Polri dari Mabes ABRI ke Departemen Pertahanan dan Keamanan.
Pada Harian Kompas edisi 1 April 1999 mengungkap, tempat kejadian ini terjadi pelimpahan otoritas atas pembinaan operasional Polri dan Mabes Polri dari Mabes ABRI ke Departemen Pertahanan dan Keamanan.
Seiring dengan pemisahan ini, nama ABRI pun kembali menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Nah, demikian sejarah TNI dari TKR hingga besar seperti sekarang, Selamat HUT ke 76 TNI 5 Oktober 2021, Dirgahayu TNI.
0 Komentar